Pengertian Organisasi
pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
Pendapat : Menurut saya Organisasi adalah unit sosial masyarakat, metodis terstruktur dan dikelola untuk memenuhi kebutuhan atau untuk mengejar tujuan bersama secara maju. Semua organisasi memiliki formasi manajemen yang menentukan hubungan antara fungsi dan posisi, dan membagi dan memberikan peran, tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan tugas-tugas yang ditetapkan.
Ciri-ciri organisasi
1. Adanya komponen ( atasan dan bawahan) .
2. Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang).
3. Adanya tujuan .
4. Adanya sasaran .
5. Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati .
6. Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas
2. Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang).
3. Adanya tujuan .
4. Adanya sasaran .
5. Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati .
6. Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas
sumber: http://idfanw.blogspot.com/2013/10/tugas-teori-organisasi-umum-1-ciri-ciri.html
Pendapat :
1. komponen yang merupakan atasan atau bawahan karena orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut
2. adanya kerja sama, suatu organisasi harus memiliki kerjasama yang baik untuk mecapai tujuan bersama, ini fungsi bagian dari organisasi di bentuk.
3. adanya tujuan dan sasaran , kita memerlukan arah atau sasaran yang dicapai , untuk menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan.
4. adanya keterikatan format dan tata tertib, kita dapat membuat itu dengan adanya perumusan tertulis dari pada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
5. adanya pendelegasian wewenang, pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama
Unsur-Unsur Organisasi
– Manusia (Man)
– Kerjasama
– Tujuan Bersama
– Peralatan (Equipment)
– Lingkungan
– Kekayaan alam
– Kerangka/Konstruksi Mental Organisasi
sumber: http://lista.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/22299/P%203%20ciri-unsur-organisasi.pdf
– Kerjasama
– Tujuan Bersama
– Peralatan (Equipment)
– Lingkungan
– Kekayaan alam
– Kerangka/Konstruksi Mental Organisasi
sumber: http://lista.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/22299/P%203%20ciri-unsur-organisasi.pdf
Pendapat: Secara garis besar organisasi mempunyai tiga unsur yaitu :
1. Manusia.
2. Kerjasama.
3. Tujuan bersama-sama.
1. Manusia.
2. Kerjasama.
3. Tujuan bersama-sama.
Teori Organisasi
1. Teori Organisasi Klasik
Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional, yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai dari tahun seribu delapan ratusan(abad 19) yang mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerja sama.
Dalam teori ini, organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas. Teori ini juga berkembang dalam tiga aliran yang dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu :
• Teori birokrasi : dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism.
• Teori administrasi : dikembangkan atas dasar sumbangan Henry Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika.
• Manajemen ilmiah : dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor.
2. Teori Organisasi Neoklasik
Teori neoklasik secara sederhana dikenal sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga Munsterberg.
Dalam hal pembagian kerja, teori neklasik telah mengemukaan perlunya hal-hal sebagai berikut:
a. Partiipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan.
b. Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi.
c. Manajemen bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para yunior untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.
3. Teori Organisasi Modern
Teori modern yang kadang – kadang disebut juga sebagai analisa system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan an saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system terbuka.
Perbedaan Teori Modern dan Teori klasik :
Teori modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu muncul pada system manusia dalam perilakunya berorganisasi yaitu :
a. Komunikasi
b. Konsep keseimbangan
c. Proses pengambilan keputusan
Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional, yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai dari tahun seribu delapan ratusan(abad 19) yang mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerja sama.
Dalam teori ini, organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas. Teori ini juga berkembang dalam tiga aliran yang dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu :
• Teori birokrasi : dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism.
• Teori administrasi : dikembangkan atas dasar sumbangan Henry Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika.
• Manajemen ilmiah : dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor.
2. Teori Organisasi Neoklasik
Teori neoklasik secara sederhana dikenal sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga Munsterberg.
Dalam hal pembagian kerja, teori neklasik telah mengemukaan perlunya hal-hal sebagai berikut:
a. Partiipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan.
b. Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi.
c. Manajemen bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para yunior untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.
3. Teori Organisasi Modern
Teori modern yang kadang – kadang disebut juga sebagai analisa system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan an saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system terbuka.
Perbedaan Teori Modern dan Teori klasik :
Teori modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu muncul pada system manusia dalam perilakunya berorganisasi yaitu :
a. Komunikasi
b. Konsep keseimbangan
c. Proses pengambilan keputusan
sumber : http://sugiartha26.wordpress.com/2011/11/28/tugas-ke-1-teori-organisasi-umum-1/
Pendapat: singkat nya atau rangkuman dari hal ter sebut adalah
1. Teori Organisasi Klasik
yang mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan
faktor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerja sama.
Dalam teori ini, organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi,
serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas.
2. Teori Organisasi Neoklasik
dikenal sebagai teori/aliran hubungan manusiawi , menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya,
mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama.
3. Teori Organisasi Modern
Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan an saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu
system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil
Perbedaan Teori Modern dan Teori klasik :
Teori klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi , sedangkan Teori Modern dengan tekanan pada perpaduan dan perancangan
menjadikan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh.
Tori klasik telah membicarakan konsep koordinasi, scalar dan vertical, sedangkan Teori Modern lebih dinamis dari pada teori lainnya dan meliputi
lebih banyak variable yang dipertimbangkan.
yang mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan
faktor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerja sama.
Dalam teori ini, organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi,
serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas.
2. Teori Organisasi Neoklasik
dikenal sebagai teori/aliran hubungan manusiawi , menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya,
mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama.
3. Teori Organisasi Modern
Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan an saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu
system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil
Perbedaan Teori Modern dan Teori klasik :
Teori klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi , sedangkan Teori Modern dengan tekanan pada perpaduan dan perancangan
menjadikan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh.
Tori klasik telah membicarakan konsep koordinasi, scalar dan vertical, sedangkan Teori Modern lebih dinamis dari pada teori lainnya dan meliputi
lebih banyak variable yang dipertimbangkan.
No comments:
Post a Comment
please your comment